Showing posts with label Tentang Singapura. Show all posts
Showing posts with label Tentang Singapura. Show all posts

Friday, 24 January 2014

Bekerja dan Hidup di Singapura

Kemungkinan di antara kita sedang menjalani interview atau sedang mencoba untuk mencari pekerjaan di luar negeri. Tulisan ini mencoba untuk memberikan semacam gambaran bagaimana proses awal hingga sekilas kehidupan yang saya jalani selama bekerja di Singapura serta memberikan beberapa fakta official tentang Singapura.

Awalnya saya tidak pernah memiliki cita-cita atau angan-angan untuk bekerja di luar negeri. Jangan tanyakan berapa score TOEFL saya, karena saya sendiri tidak pernah mengikuti ujian TOEFL secara formal, saya tidak memiliki sertifikat yang menunjukkan score TOEFL saya.

Hingga pada suatu, ada seorang teman saya (kami sama-sama pernah bekerja pada sebuah Bank BUMN) mengirimkan saya berita bahwa dia mendapatkan informasi tentang adanya kebutuhan tenaga SWIFT (sebuah infrastruktur perbankan berbasis teknologi informasi global yang memungkinkan seluruh bank di dunia saling berinteraksi). Hanya sebuah kiriman singkat "ada yang butuh SWIFT di Singapura, kalau minat tolong kirimkan CV ke saya".

Dari sinilah, saya akan mencoba berbagi mengenai liku-liku interview, proses menjadi tenaga kerja dan hal lainnya berkaitan dengan dunia kerja dan kehidupan di Singapura.

Proses Interview

Ada seorang teman, beliau juga mendapatkan tawaran kerja di sebuah bank di Singapura. Beliau tidak menetap di Singapura, tetapi masih bekerja di salah satu bank di Jakarta. Pada saat interview, beliau mendapatkan tiket Singapore Airline dan menginap di salah satu hotel kawasan Orchad. Interview dilakukan secara face-to-face di kantor Singapura. Walaupun akhirnya beliau tidak jadi bekerja di bank ini, walaupun pihak bank telah menerima beliau dengan gaji yang telah disepakati, pihak Bank tidak menuntut pengembalian atas biaya interview. Kami sempat ngobrol semalaman sambil menikmati kopi di Orchad untuk saling bertukar pikiran.

Saya sendiri tidak melakukan interview face-to-face. Setelah saya mengirimkan CV, keesokan harinya teman saya mengatakan untuk siap-siap ditelpon besok. Jadinya saya menjalani beberapa interview melalui percakapan telpon dengan beberapa orang di Singapura sementara saya sendiri masih di Jakarta. Saya sama sekali tidak berhubungan dengan pihak-pihak di Jakarta. Beberapa hari kemudian, saya mendapatkan konfirmasi melalui telpon dan email bahwa mereka tertarik untuk memperkerjakan saya.

Jika saat ini, anda tertarik bekerja di Singapura dan masih bekerja di Indonesia, saya melihat 2 kemungkinan proses interview yang akan anda jalani seperti yang saya ungkapkan di atas. Anda akan diminta terbangbke Singapura untuk menjalani interview face-to-face atau melalui fasilitas telpon.

Saya cukup "surprise" jika akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk dapat bekerja di luar negeri. Ada satu pesan yang ingin saya sampaikan melalui tulisan ini adalah "maksimalkan belajar anda, apapun pekerjaan yang anda jalani hari ini". Maksud dari statement saya ini adalah, jika pada saatnya kita memiliki kesempatan, kita siap untuk menyambutnya pada saat itu juga. Terkadang kesempatan itu datang dengan tiba-tiba dan memiliki batas waktu yang sempit. Saya yang tidak pernah membayangkan sama sekali untuk bekerja keluar negeri, tiba-tiba mendapatkan pintu yang terbuka secara lebar.

Kalau saya boleh menambahkan, temen yang memberitahu saya bahwa ada peluang di Singapura, adalah orang yang tidak kuliah di jurusan yang berkaitan dengan dunia IT, terlebih lagi beliau ini adalah seorang yang mendapatkan gelar master di bidang finance. Tanpa diduga, beliau ditugaskan di divisi IT. Apa yang terjadi kemudian? Beliau ini sangat siap untuk belajar dari awal lagi tentang IT dan benar-benar melakukan hand-on, sehingga kemampuan teknikal IT sangat tinggi dan akhirnya memegang beberapa sertifikat teknis dalam bidang IT. Skill ini yang kemudian berperan besar baginya untuk selanjutnya berkarir di Singapura dan saat ini berdomisili di Kanada.

O ya, teman saya yang diminta untuk terbang ke Singapura untuk melakukan interview seperti yang saya ceritakan di atas adalah sarjana hukum dan master di bidang hukum. Tapi beliau ini, belajar wealth management (private banking) selama bekerja di bank. Ilmu wealth management ini yang kemudian dilirik oleh salah satu bank di Singapura untuk melakukan interview.

Sekali lagi, kalau saya boleh membuat statement seperti layaknya seorang motivator, maka saya ingin menitipkan pesan ini "maksimalkan belajar anda, apapun pekerjaan yang anda jalani hari ini", walaupun anda merasa bahwa anda tidak puas dengan apa yang anda lakukan hari ini, tetaplah untuk selalu belajar daripada waktu itu terbuang untuk mengeluh karena ketidakpuasan.

Jika anda memang sangat tertarik untuk kerja di Singapura, anda dapat saja mencari lewat media online. Terdapat banyak sekali portal yang menawarkan job di Singapura, anda tentu saja bisa mencarinya lewat search engine (seperti Google). Anda bisa mencari misalnya dengan "working in Singapore" dan lain sebagainya. Maaf, saya tidak ingin menyebutkan "nama" di sini.

Employment Pass

Seperti biasa, setelah konfirmasi kita terima, maka selanjutnya kita diminta untuk mengirimkan beberapa dokumen sebabai syarat seperti ijazah dan lain-lain. Untuk dapat bekerja di Singapura, pihak perusahaan akan membantu kita dalam mendapatkan Employment Pass (EP) dari MoM (Minister of Manpower).

Dalam hal ini, saya hanya diminta untuk meng-suply dokumen yang diperlukan untuk penyelesain EP. Tidak ada biaya satu sen pun yang harus saya keluarkan dalam proses ini. Pihak penerima saya, juga menyatakan bahwa mereka juga siap untuk mengurus "Dependent Pass" buat keluarga saya tanpa dipungut biaya. Dan selama proses pengajuan EP, saya masih berada di Jakarta. Saya tidak perlu datang ke Singapura selama pengurusan EP. 

Apakah fungsi EP ?
Setiap orang asing yang bekerja do Singapura melalui jalur profesional, diharuskan memiliki EP yang dikeluarkan oleh MoM. EP ini dapat berperan sebagai layaknya sebuah kartu penduduk. Pada saat anda membuka rekening di bank, anda bisa menggunakan kartu ini sebagai ID resmi anda. Hal yang sama akan terjadi pula pada saat kita berlangganan kartu telpon, menyewa rumah, mencatatkan nama anda ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) dan hal-hal lain yang bersifat legal.

Apakah EP memiliki golongan/tingkatan ?
Pada saat kita mendapatkan EP dari MoM, terdapat 3 tingkatan EP seperti gambar yang saya tampilkan dari website resmi MoM di bawah ini yaitu P1, P2 dan Q1. Salah satu komponen penentu golongan EP adalah besarnya basic salary minimum yang kita terima per bulan. Jika kita melihat seseorang memegang kartu kartu P1, itu berarti yang bersangkutan memiliki gaji minimum $8000 per bulan. Tetapi jika gaji kita perbulan misalnya $4750, MoM dapat saja memberikan kita P2 atau Q1 berdasarkan pertimbangan lainnya.

Sebagai catatan tambahan, sebenarnya di bawah EP ini, masih ada yang namanya S-Pass. Untuk lebih detailnya silahkan berkunjung ke website resmi MoM.


Apakah anggota keluarga boleh ikut ?
Untuk pemegang EP, kita diperkenankan untuk membawa keluarga kita untuk turut serta tinggal bersama di Singapura. Anggota keluarga kita ini, akan mendapatkan kartu yang namanya Dependent Pass, yang juga dapat digunakan sebagaimana layaknya EP untuk keperluan hal-hal yang bersifat legal, misal mendaftarkan diri untuk menjadi anggota library, sekolah dan lainnya.



Apakah pengajuan EP dapat ditolak ?Tidak senua proses pengajuan EP akan mendapatkan approval dari MoM. Dan MoM berhak untuk tidak akan memberikan alasan official mengenai penolakan ini. Walaupun pihak perusahaan telah menerima kita, tetapi jika MoM tidak mengizinkan atau menolak EP yang telah diajukan, maka otomatis pihak perusahaan tidak dapat memperkerjakan kita di Singapura.

Apa yang terjadi jika kita pindah perusahaan ?
EP akan selalu melekat kepada perusahaan yang menjadi sponsor kita. Jika kita keluar dari perusahaan tersebut, secara otomatis EP akan ditarik. Dan jika pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, maka perusahaan berikutnya, akan menjadi sponsor kita untuk mendapatkan EP yang baru.

Saya pernah mendapatkan pengalaman menarik dari teman. Beliau ini bekerja pada perusahaan A dan  memutuskan untuk menerima tawaran perusahaan B. Kedua perusahaan ini berdomisili di Singapura. Maka proses EP mulai berlangsung. Perusahaan A menarik EP pada saat hari terakhir di kantor tersebut. Pada saat yang sama, perusahaan B akan sedang mempersiapkan untuk mengajukan EP pengganti. Umumnya setelah 2-3 minggu, approval EP sudah didapat, tetapi hal ini belum terjadi terhadap teman saya ini hingga melewati 1 bulan. Akhirnya, beliau ini mendapatkan panggilan untuk interview (saya sendiri belum pernah menjalani interview untuk mendapatkan EP). Setelah beberapa hari kemudian, EP teman saya ini dinyatakan ditolak.

Outsourcing, Head Hunter atau Langsung

Pada saat kita berhubungan pertama sekali dengan pihak yang menawarkan pekerjaan kepada kita, ada beberapa kemungkinan yang akan kita hadapi. Kemungkinan pertama adalah perusahaan yang akan merekrut anda akan langsung berhubungan dengan anda. Tetapi tidak jarang bahwa yang menghubungi anda adalah seorang dari sebuah perusahaan outsourcing atau head hunter.

Jika yang menghubungin kita pertama sekali adalah sebuah perusahaan outsourcing, umumnya kita akan bekerja pada sebuah klien-nya dan kita akan menjadi pegawai perusahaan outsourcing ini. Hubungan kita dengan perusahaan outsourcing ini dapat berupa kontrak atau menjadi pegawai tetap sangat tergantung negoisasi antara kita dengan mereka. Anda akan diinterview oleh pihak klien untuk menguji apakah anda adalah orang yang tepat sesuai dengan skill yang diharapkan. Jika klien merasa cocok, klien akan menghubungi perusahaan outsourcing ini. Selanjutnya, anda akan diinterview dengan perusahaan outsourcing ini untuk bernegoisasi masalah gaji, hak cuti dan lain sebagainya yang bersifat administrasi. Dengan pola ini, klien membayar jasa anda ke perusahaan outsourcing dan anda akan digaji oleh perusahaan outsourcing. EP anda akan diberikan kepada perusahaan outsourcing. 

Jika anda ditemukan pertama sekali dengan head hunter, anda akan langsung diinterview oleh klien baik dari kemampuan skill sampai masalah gaji, hak cuti, asuransi dan hal administrasi lainnya. Jika pihak klien cocok, maka head hunter akan memperoleh sejumlah uang atas jasa menemukan anda. Hubungan anda dengan head hunter akan terputus. Dan status anda akan menjadi pegawai klien. Tidak ada uang yang harus anda keluarkan kepada pihak head hunter, karena semua biaya selama proses rekruitmen akan ditanggung oleh klien.

Pola kerja sama dengan perusahan outsourcing
Kebetulan, saat ini saya sering berhubungan dengan perusahaan outsourcing, karena saya sering membutuhkan tenaga kerja dari eksternal yang selalu melibatkan perusahaan outsourcing, sehingga saya mencoba untuk berbagi sedikit pengalaman tentang hubungan ini dan kemungkinan akan berdampak bagi karier anda di masa-masa berikutnya, jika anda memiliki rencana yang panjang untuk tetap bekerja di Singapura. Tentu saja ini hanya pengalaman pribadi dan saya tidak terlalu berani untuk mengatakan hal ini akan berlaku di semua perusahaan, tapi paling tidak ada sesuatu yang mungkin bisa menjadi pertimbangan anda dalam bernegoisasi dengan perusahaan outsourcing.

Saya mencoba menyebutnya pola "strategic partnership" dan "non strategic partnership". Sekitar sebelum tahun 2007 sebelum adanya krisis ekonomi di Eropa, jika tim sedang membutuhkan tenaga eksternal, kita akan memberitahukan beberapa perusahaan outsourcing tentang kebutuhan tenaga eksternal dan memberikan speakfikasi skill yang dibutuhkan. Kita memakai metode "first-come-first-serve". Jadi semua perusahaan outsourcing terbuka untuk menawarkan kandidat mereka dan kami yang menentukan orang yang tetap. Ini yang saya sebut sebagai "non strategic partnership".

Pendekatan tersebut kini sudah berubah dan dan saya menyebutkannya sebagai strategic partnership yaitu menjalin kerja sama tunggal dengan sebuah perusahaan outsourcing. Dengan metode ini, setiap ada kebutuhan eksternal, kita tinggal memberikan skill yang kita butuhkan, kemudian kontrak dibuat untuk kebutuhan skill tersebut dengan perusahaan outsourcing. Kontrak berfokus kepada kebutuhan skill bukan terhadap perorangan.

Apa keuntungan dari perusahaan dengan pola outsourcing semacam itu? Kita membangun kontrak berdasarkan spesifikasi skill yang kita butuhkan yang harus dipenuhi oleh pihak outsourcing. Katakan, saat ini perusahaan outsourcing memiliki A yang bekerja untuk memenuhi skill tersebut. Setelah beberapa saat bekerja di dalam proyek, A mengajukan resign dari perusahaan outsourcing tersebut, maka pihak outsourcing harus mencari penggantinya sesuai dengan skill yang telah disepakati dalam kontrak. Perusahaan outsourcing harus menyiapkan pengganti dari A dan A juga harus melakukan transfer knowledge kepada penggantinyas sehingga dia benar-benar siap untuk menggantikan A pada saat A keluar. Umunya, pola ini akan menekan biaya untuk mendapatkan tenaga eksternal. Ini berbeda dengan pola "non strategic partnership", karena pada saat A mengajukan resign, maka kita akan mem-publish ulang kebutuhan tenaga eksternal kepada beberapa perusahaan outsourcing.

Apa dampak strategic atau non strategic terhadap anda dengan perusahaan outsourcing
Berdasarkan pengamatan pribadi, jika perusahaan outsourcing TIDAK menjalin kerja sama strategik dengan klien, umumnya anda memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi menjadi pegawai tetap pihak klien. Misal saat ini anda bekerja sebagai programmer berstatus tenaga eksternal pada sebuah klien. Jika sewaktu-waktu, klien ini merasa bahwa kebutuhan programmer adalah sebuah kebutuhan yang permanen, maka anda akan mendapatkan prioritas yang tinggi untuk dikonversi dari tenaga eksternal menjadi pegawai tetap klien tanpa melalui proses percobaan. Pihak klien akan membeli anda dari perusahaan outsourcing tempat anda bernaung. Tentu saja pihak outsourcing akan meminta harga yang tinggi dan ini umum terjadi pada saat-saat ekonomi Singapura cukup bagus.

Pada perusahaan yang menjalin kerja sama strategik, mereka umumnya akan memasukkan syarat bahwa anda tidak diperbolehkan pindah dan menjadi pegawai klien (umumnya terdapat batas waktu tertentu, misal 6 bulan atau 1 tahun).

Saya hanya ingin mengatakan, ada baiknya anda menanyakan kondisi ini sebelum anda memutuskan untuk mengambil tawaran tersebut jika berhadapan dengan perusahaan outsourcing. Menurut saya anda berhak dan itu bukan merupakan hal yang tabu untuk menanyakan secara langsung nama klien dimana anda akan ditempatkan. Anda juga berhak menanyakan apakah terdapat larangan bagi anda untuk pindah ke klien. Umumnya, perusahaan yang tidak menjalin kerja sama strategik dengan klien, mereka sering mengatakan hal ini pada saat interview awal "jika performance anda bagus, sangat dimungkinkan klien kita akan mengankat anda menjadi pegawai tetap". Kalimat ini tentu saja, untuk menanamkan minat anda untuk bergabung dengan mereka.

Mengawali Hidup dan Kerja di Singapura

Akhirnya, lebih kurang 2-3 minggu, saya mendapatkan kabar dari contact person saya di Singapura bahwa EP saya telah di-approve oleh MoM. Sehingga saya mulai mempersiapkan diri untuk berangkat ke Singapura dan memulai hidup dan bekerja di kota ini.

MoM akan memberikan surat "pre-approval", untuk menunjukkan bahwa mereka menyetujui permohonan EP. Surat ini akan dikirimkan oleh contact person saya di Singapura lewat pos. Surat ini saya bawa pasa saat terbang ke Singapura dan saya menunjukkan surat ini kepada petugaa imigrasi Singapura di bandara untuk memberi tahukan mereka kalau saya tidak masuk sebagai turis, melainkan sebagai orang yang akan bekerja dan menetap di Singapura. 

Keesokan harinya, passport saya diminta untuk proses mendapatkan kartu EP (seperti layaknya sebuah KTP). Semua proses dipersiapkan dan dijalankan oleh perusahaan saya di Singapura. Selang beberapa hari kemudian, saya mendapatkan kartu EP tanpa mengeluarkan satu sen pun dan tidak berhubungan langsung dengan MoM. Berdasarkan informasi yang pernah saya dengar, jika kategori EP yang diajukan adalah Q, pihak MoM meminta kita untuk melakukan test kesehatan. 

Apa kemudahan yang saya peroleh selama menjadi hari-hari baru di Singapura

Sebagai orang baru di Singapura saya memperoleh fasilitas kamar selama 2 minggu pertama yang ditanggung oleh pihak perusahaan. Jika kita punya saudara, mungkin kita tidak memerlukan fasilitas ini. Saya sendiri menginap di hotel selama seminggu pertama, karena kebetulan saya mendapat tempat tinggal sendiri dengan dengan mengontrak setelah itu dengan menggunakan uang pribadi saya. 

Seluruh biaya pesawat, fiskal (dahulu saya harus membayar fiskal satu juta rupiah) termasuk airport tax ditanggung oleh perusahaan Singapura. Kalau tidak salah, saya memilih Garuda pada saat itu dan perusahaan mengganti semua biaya tersebut di Singapura. Di samping itu, saya juga diperkenankan untuk mendapatkan 50% gaji pertama diawal, jika saya mengingininya guna membiayai segala kebutuhan awal seperti kontrak rumah, saldo awal untuk membuka account bank dan lain sebagainya.

Kebetulan fasilitas tersebut adalah bagian dari kontrak awal saya dengan pihak Singapura, tetapi saya tidak tahu persis apakah hal tersebut akan berlaku secara umum. 


Pajak di Singapura

Pada saat saya diinterview pertama sekali oleh pihak Singapura, mereka sudah mengatakan bahwa pajak di Singapura adalah rendah atau mungkin terendah di kawasan ASEAN. Saya menampilkan tabel yang saya dapatkan dari website resmi IRAS. Jika misalnya gaji setahun yang kita dapatkan adalah $80,000 (atau lebih kurang 60 juta per bulan dengan kurs lebih kurang 9000 Rupiah), maka pajak paling tinggi 7%.


Pajak sendiri akan dibayarkan setiap tahun oleh kita. Umumnya, kita tidak mendapatkan tunjangan pajak di dalam slip gaji, melainkan kita harus membayar sendiri setiap tahunnya. Ada proses perhitungan pajak yang akan dikeluarkan oleh IRAS berdasarkan gaji yang kita peroleh di tahun sebelumnya.

Pembayaran pajak tahunan ini dapat dilakukan dengan cara "one-time", dimana kita melakukan transfer sejumlah uang yang telah ditetapkan oleh IRAS. Atau kita bisa mengajukan pembayaran bulanan melalui mekanisme GIRO ke pihak bank dimana kita memiliki account. Ada form yang harus kita isi, untuk memberi wewenang kepada IRAS, sehingga uang kita akan dikurangi tiap bulan (auto debet) sebesar  jumlah pajak yang kita bayarkan dibagi selama 12 bulan, tapi terkadang kita tidak perlu membayar sisa bulan ke 12. Dalam hal ini, menggunakan GIRO memberikan kemundahan dan keuntungan bagi kita pembayar pajak. Jika jumlah tagihan pajak kita $6000, maka akan terjadi auto-debet $500 per bulan dan terkadang di bulan ke 12, uang kita tidak di debet.

Sebagai tambahan, terkadang pula pemerintah Singapura memberikan pengurangan terhadap pajak yang kita bayarkan. Misal pada tahun pajak 2012, pemerintah Singapura memberikan pengurangan sebesar 3% dari tagihan pajak atau maksimum $1500. Jika tagihan pajak tahun sebelumnya adalah $6000, maka pajak yang harus kita bayarkan pada tahun ini adalah $6000 - $1500 = $4500.


CPF

Ini adalah sebuah lembaga negara yang mengelola "tabungan masyarakat", saya menggunakan istilah ini, karena semua penduduk Singapura akan memiliki account di CPF. Besaran tabungan yang akan kita setorkan lebih kurang 16% dibayarkan oleh perusahaan dan 20% diambil dari gaji kita. Jika kita mendapatkan gaji $1000 per bulan, maka 20% dari gaji tersebut ($200) harus kita tabung ke dalam account CPF. Kemudian, perusahaan akan menambahkan tabungan CPF kita sebanyak 16% ($160). Artinya setiap bulan, uang yang kita bawa pulang sebagai gaji adalah $800 dan account CPF kita akan bertambah menjadi $360.

Tabungan $360 tersebut akan masuk ke dalam 3 sub-account yaitu ordinary, special dan medisave. Uang yang terkumpul di dalam ordinary account dapat kita ambil untuk hal-hal yang di-approve oleh badan CPF, misal digunakan untuk membeli rumah, mengangsur kredit rumah, biaya pendidikan dan lain-lain. Uang yang terkumpul dalam medisave account, dapat kita gunakan untuk biaya kesehatan kita misal biaya rumah sakit atau membeli asuransi kesehatan. Sedangkan tabungan di special account, hanya dapat diambil pada saat kita memasuki masa pensiun. Di bawah ini, saya tampillkan sebuah tabel mengenai besaran konstribusi dan jumlah yang masuk ke setiap account. Tabel ini saya peroleh dari website resmi CPF.


Apakah kita wajib untuk mengikuti program CPF
Program CPF hanya diwajibkan bagi penduduk Singapore yang berstatus PR (Permanent Resident) atau warga negara Singapura. Jika kita masih menggunakan EP sebagai sebagai kartu penduduk, kita tidak diwajibkan mengikuti program ini.

Saya termasuk beruntung, karena pada saat saya masih memegang EP dan tidak mengikuti program CPF, kantor saya memberikan besaran 16% yang mereka harus serahkan kepada CPF kepada saya sebagai tambahan gaji. Hal ini tidak berlaku di semua perusahaan, jika anda mendapatkan perusahaan seperti ini, jika negoisasi basic salary anda adalah $5000 per bulan, akan ada tambahan cash sebenar 16%  ($800), maka gaji yang anda bawa pulang adalah $5,800. Nilai $800 itu, dapat saja ditulis sebagai "program pensiun" di dalam item slip gaji.

Konversi dari EP menjadi PR
Jika akhirnya kita memutuskan untuk menjadi PR, ada beberapa hal yang perlu dicatat terkait masalah CPF ini, karena tidak semua perusahaan memiliki "program pensiun" selama anda memegang EP. Bagi perusahaan yang telah memberikan dana program pensiun selama memegang EP, maka perusahaan akan mengalihkan dana tersebut kepada CPF.

Kemungkinan akan terjadi negoisasi, jika pada saat anda memegang EP perusahaan tidak memberikan uang pensiun. Hal ini karena perusahaan berkewajiban untuk mengalokasi dana tambahan bagi anda sebesar 16% yang sangat dimungkinkan belum dibicarakan selama proses kontrak awal. 

Negoisasi ini sangat mungkin terjadi pada saat anda meminta surat sponsor dari perusahaan anda. Untuk meng-konversi EP menjadi PR, kita diminta untuk mengisi sebuah form yang harus ditandatangani dan distempel oleh perusahaan. Pada saat anda meminta surat ini, di saat itulah negoisasi bisa terjadi. Perusahaan terkadang meminta anda untuk membayar 16% kontribusi ke CPF dari gaji anda, jika seandainya PR anda di-approve, artinya 36% tabungan CPF akan secara penuh berasal dari gaji anda.

Title Jabatan

Pada topik ini, sangat hanya ingin melakukan sharing bahwa title jabatan di setiap perusahaan memiliki makna atau level yang berbeda. Andai title jabatan adalah salah satu pertimbangan anda dalam memilih pekerjaan, anda mungkin perlu juga mempertimbangkan level yang sebenarnya dari title tersebut. Saya akan mencoba melihat ini dari pengalaman saya di dunia banking.

Di banking, umumnya terdapat tiga atau lebih title utama yaitu director, vice president, associate. Terdapat bank yang memiliki 2 level director yaitu Managing Director dan Director. Sementara di bank yang lain, terdapat 3 level director yaitu Managing Director, Director dan Aasociate Director. Pada title dibawah Director yaitu Vice President, juga dimungkinkan terdapat 3 level yaitu Senior Vice President, Vice President dan Assistant Vice President. Tetapi, ada juga bank yang hanya memiliki 2 level yaitu Vice President dan Assistant Vice President.

Ada seorang teman kerja saya yang cukup senior dengan title Assistant Vice President, beliau pindah ke bank lain dengan title Vice President. Pada saat kami saling menyapa, beliau ini bilang bahwa di kantor yang baru ternyata langkah untuk menjadi Director tetap tidak langsung, karena setelah masuk ke sana, di atas Vice Presdient masih ada Senior Vice President sebelum masuk ke Director. Sedangkan di kantor saya, di atas Vice President adalah langsung Director. Pada kesempatan yang berbeda, saya bertemu seseorang yang akan diinterview di kantor saya dengan title Director. Saat itu, beliau ini akan diinterview untuk sebuah jabatan dengan title Vice President di kantor saya. Saya bertanya kenapa beliau menerima tawaran head hunter untuk ikut interview, jawaban yang saya dapat adalah karena berdasarkan struktur  yang ada, title Director itu ternyata sama levelnya dengan title Vice President di tempat saya. Saya berpendapat bahwa hal ini juga terjadi di industri yang lain, tidak hanya di industri banking.

Terkadang juga, role atau jabatan yang menjadi tanggung jawab kita, akan memilik level title yang berbeda. Misal seseorang yang memiliki jabatan atau tanggung jawab sebagai Lead Technical terkadang memiliki title sebagai Assistant Vice President, sementara itu pada bank yang lain role seorang Lead Technical memiliki title sebagai Vice President atau Senior Vice President.

Sebagai sebuah kota yang memiliki banyak perusahaan global, umumnya perusahaan global ini menggunakan pendekatan global sehingga sangat dimungkian title itu berbeda-beda di setiap perusahaan tergantung kebijakan global yang mereka miliki.

Akhirnya, saya hanya ingin mengatakan bahwa jika memang title adalah bagian yang penting bagi anda, sebaiknya klarifikasi terlebih dahulu struktur level jabatan yang sebenarnya di perusahaan tersebut. 


--------
Link:
Topik tentang mengenai kehidupan di Singapura: Kehidupan di Singapura 
Topik tentang mengenali teknologi informasi: Mengenali Teknologi Informasi


Saturday, 5 January 2013

Catatan Pendidikan Dasar (SD) di Singapura (#3)

Ini adalah tulisan saya yang ketiga berkaitan pengalaman saya dalam menemani anak saya yang saat ini duduk di bangku SD. Dia baru saja naik kelas 3 tahun ajaran 2013 ini. Tahun ajaran sekolah di Singapura selalu dimulai pada tanggal 2 Januari tahun bersangkutan. Seperti pada tulisan saya yang pertama, tulisan ini hanya bermaksud untuk berbagi informasi bagaimana dunia anak-anak SD di Singapura. Saya tergerak untuk berbagi informasi ini, setelah membaca banyak berita tentang perubahan kurikulum SD di Indonesia dan terdapat beberapa berita yang menurut saya tidak tepat dalam menginformasikan kurikulum SD di Singapura.

Tulisan ini mungkin adalah tulisan terakhir saya mengenai dunia pendidikan SD di Singapura, semoga bagi yang membutuhkan baik dalam rangka riset atau kebutuhan lainnya dapat memperoleh manfaat dari tulisan ini. Sekali lagi tulisan ini tidak bermaksud untuk membandingkan pendekatan pendidikan antar negara. Saya lebih mencoba untuk berbagi pengalaman saja tentang apa yang saya lihat, rasakan dan laukan selama menemani anak saya yang sekarang baru saja menjalani minggu pertamanya di kelas 3 SD.

Jam Sekolah

Anak-anak saya kebetulan menggunaka bis sekolah sebagai sarana transportasi antara rumah dan sekolah. Mereka sudah harus siap di hall di komplek perumahan dimana kami tinggal sekitar 7.15 pagi dan bis akan tiba kira-kira jam 7.20 pagi (atau sekitar jam 6.20 waktu Jakarta). Jarak antara rumah kami dengan sekolah lebih kurang 1 km. Mereka akan tiba di sekolah lebih kurang jam 7.30. Dan pelajaran sekolah sendiri baru dimulai jam 8 pagi.

Sekitar jam 10 pagi, mereka akan istirahat selama setengah jam. Jam istirahat ini dapat dipergunakan untuk makan di kantin sekolah, perpustakaan atau bermain-main. Dan jam pelajaran ini baru selesai sekitar jam 1.30 siang. Anak-anak saya akan kembali ke bis sekolah untuk selanjutnya pulang ke rumah. Pada hari-hari tertentu, anak-anak saya akan lebih lama di sekolah untuk mengikuti beberapa kegiatan tambahan seperti CCA (Co Curricular Activity). Terkadang pula anak-anak SD harus tetap di sekolah jika mereka diminta untuk menjalan aktifitas Remedial. Aktifitas Remedial ini biasanya dilakukan oleh guru jika guru menilai siswa tersebut perlu mendapatkan sedikit tambahan pelajaran untuk memperbaiki nilai pelajarannya.

Mengisi Buku Diary 

Buku Diary adalah buku harian siswa, dimana guru dan siswa dapat berbagi informasi dengan orang tua siswa. Isinya bisa berupa pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, catatan bagi orang tua (misal harus mengisi survey), mengingatkan adanya buku yang harus dibawa dan lain sebagainya. Saya mencoba untuk menampilkan salah satu halaman dari buku harian anak saya sewaktu dia duduk di kelas 2 SD.

Catatan Mingguan

Seminggu sekali, siswa juga diminta untuk meng-ekspresikan dirinya tentang apa yang telah dia lakukan selama seminggu. Guru akan meminta siswa menuliskan apa saja yang dia lakukan selama seminggu dengan bahasa siswa sendiri. Catatan ini adlah bagian dari isi buku Diary. Saya coba tampilkan pula contoh catatan mingguan anak saya di sini sewaktu dia duduk di kelas 2 SD.



Siswa dan Kesehatan

Kantin Sekolah

Sekolah memiliki kantin yang menyerupai food court centre. Tempat yang cukup luas untuk menampung semua siswa pada saat jam istirahat. Terdapat beberapa stall makanan yang menyediakan menu tertentu, misal stall makanan jepang, western food, chinese food, malay food dan lain-lain termasuk stall minuman.

Dengan peraturan baru, makanan dijual dalam bentuk set menu. Pihak penjual diminta untuk membuat menu-menu dalam bentuk set. Dalam setiap set menu, harus ada keseimbangan gizi (kira-kira mesti seimbang dengan istilah kita '4 sehat'). Jika siswa membeli makanan di satu stall, siswa tinggal bilang set mana yang dia inginkan.

Peraturan ini telah dikomunikasikan kepada orang tua dan berlaku sejak tahun 2012 lalu. Dan set menu ini di bawah pengawasan dan bekerja sama dengan departemen kesehatan. Sebelum peraturan ini diterapkan, siswa bisa memesan lauk-pauk sesuai keinginannya, tapi sekarang hal tersebut sudah tidak dapat dilakukan lagi, demi menjaga keseimbangan gizi.

Sekolah sangat melarang siswa untuk membawa fast food ke sekolah. Dan tidak ada penjual makanan di sekitar sekolah. Semua penjual makanan ada di dalam kantin dan diawasi kesehatannya. Tahun lalu, harga 1 setiap set menu di setiap kantin adalah rata sebesat $1. Siswa yang perlu makan banyak boleh membeli paket extra dengan harga $1.40. Tetapi tidak boleh lebih dari itu.

Foto di bawah ini menggambarkan kantin sekolah anak saya.



Klinik Kesehatan dan Dokter Gigi

Di sekolah terdapat klinik dokter gigi. Setiap siswa memiliki jadwal tertentu untuk berkunjung ke dokter gigi ini. Dan jika ada siswa yang sakit, sekolah juga memiliki klinik dan setiap siswa memiliki jadwal untuk vaksinasi tertentu.

Locker Siswa


Untuk memudahkan siswa dalam menyipan peralatan sekolahnya, setiap siswa memiliki locker sendiri-sendiri. Locker ini terletak di dalam kelas siswa masing-masing. Siswa menggunakan locker tersebut guna  menyimpan buku-buku (misal activity book atau workbook yang pada umumnya hanya digunakan di sekolah) atau alat tulis mereka di kelas. Foto di bawah ini adalah locker anak kedua saya di dalam kelasnya, lebih kurang berukuran 30x30cm.



Melihat Pendekatan Dalam Kurikulum

Matematika

Seperti telah saya tuliskan sebelumnya bahwa pendekatan pelajaran matematika lebih kepada problem-solving, yang memiliki tahapan berikut :

  • Read and Understanding, siswa diminta untuk mengerti mengenai pertanyaan yang sebenarnya di ajukan dalam problem tersebut. Dan siswa juga diharapkan mampu menangkap kata-kata kunci dan angka-angka yang terdapat dalam soal dan menghubungkannya.
  • Strategy, siswa mampu menyiapkan metode yang tepat untuk menyelesaikan soal matematika tersebut. Semua informasi kunci telah diidentifikasi seperti data yang diketahui serta data yang ingin dicarikan solusinya.
  • Computation, setelah itu baru siswa dituntut uttuk dapat menghitung dengan menggunakan operasi yang tepat seperti tambah, kurang, kali dan sebagaikan serta menghasilkan perhitungan yang tepat.
  • Logical, setelah proses perhitungan selesai siswa diminta untuk melakukan pengujian. Bisa jadi pengujian terbalik atau menghitung ulang. Siswa harus benar-benar yakin bahwa semua langkah yang dilakukan adalah tepat.
Di bawah ini, saya coba tampilkan salah satu problem-solving pada salah satu halaman "Workbook" matematika untuk kelas 2 SD pada bulan kedua. Dalam pelajaran matematika ini, siswa tidak diwajibkan membeli buku tulisa. Semua buku text and workbook telah dipersiapkan dalam bentuk buku. Workbook ini memiliki tepi yang bisa dirobek untuk selanjutnya diberikan kepada guru untuk dikoreksi.



Science

Untuk pelajaran yang satu ini, saya belum memiliki pengalaman karena pelajaran ini baru dimulai sejak kelas 3 SD dimana anak saya baru menjalani minggu pertama di kelas 3. Tetapi saya coba untuk berbagi tentang apa yang saya dapatkan dalam rubrik pelajaran science yang saya lihat dalam buku Diary anak saya. 

Pelajaran science memiliki tujuan, pendekatan dan harapan sebagai berikut.

  • Keingintahuan, siswa diharapkan menunjukkan keingintahuannya tentang dunia sekitarnya dan melahirtkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan penting berkaitan dengan apa yang dia lihat.
  • Kreatifitas, mengeluarkan ide-ide untuk memecahkan masalah dan melakukan pengembangan terhadap aktifitas yang berjalan.
  • Integritas, siswa mampu untuk menangani dan mengkomuniasikan data dan informasi secara terintegrasi. Siswa diharapkan untuk tidak merubah data untuk mempertahankan kesimpulannya.
  • Objektif, siswa mencari data dan informasi untuk melakukan validasi observasinya dan menjelaskannya secara objective. Siswa memberikan penjelasan dan alasan berdasarkan bukti yang memang dia dapatkan selama observasi.
  • Ketekunan, siswa akan terus mempelajari persoalannya sampai dia benar-benar puas dengan solusi yang ditemukannya. Siswa diharapkan untuk tidak mudah menyerah sampai benar-benar puas dengan hasil temuannya.
  • Bertanggungjawab, siswa selalu menjaga dan mencoba untuk meningkat kualitas dari lingkungannya dengan tindakan yang simple dan nyata.

Pelajaran Bahasa

Siswa akan belajar bahasa Inggris sebagai bahasa pertama Hal ini didasarkan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional baik di dunia bisnis, penelitian dan teknologi. Dengan alasan inilah, kemampuan berbahasa Inggris menjadi essensial dan penting serta harus diasah mulai dari kecil.

Di samping itu, pemerintah tidak menginginnkan penerus mereka melupakan bahasa ibu mereka. Untuk itu Singapura menganut konsep Billingualism. Mulai dari SD mereka juga harus mengikuti pelajaran bahasa ibu (mother tongue). Secara umum, sekolah akan memiliki 3 mother tongue yaitu Chinese Language, Malay Language dan Tamil Language.

Information and Communications Technology (ICT)

ICT bukan merupakan salah satu pelajaran yang diujikan baik sebagai ujian semester atau ujian akhir untuk menentukan kelulusan siswa. Ini adalah kurikulum tambahan yang sudah mulai diajarkan kepada anak-anak SD. Anak saya saat ini, sudah familiar untuk menggunakan Microsoft Office terutama Microsoft Word. Mereka juga sudah mulai familiar untuk akhirnya belajar sendiri menggunakan aplikasi yang lain.

Dan salah satu ekstrakulikuler yang terdapat disekolah anaknya adalah sebuah kelompok hobby siswa yang gemar atau senang belajar untuk membuat program-program game. Dan terdapat pula beberapa kompetisi tingkat SD diadakan secara nasional untuk program ini.

Program ini dicanangkan oleh kementrian pendidikan untuk meyiapkan semua siswa agar memiliki kemampuan dan mampu mengembangkan skill skill secara mandiri di bidang ICT guna mendukung mereka dalam rangka proses belajar dan kebutuhan masa depan mereka.

Beberapa tugas dari guru, juga sering dilakukan melalui website online. Setiap murid memiliki account untuk mengakses website tersebut. Tugas dari guru tersebut bisa berupa pelajaran atau workshop seperti listening skill, matematika dan lain-lain atau bisa berupa soal-soal untuk melatih kemampuan mereka. Umumnya pada saat liburan pendek sekolah, para guru sering menggunakan media ini untuk memberikan tugas kepada siswanya. Setiap tugas memiliki batas akhir untuk meng-submit ke guru.

Tidak ada hafalan

Selama saya mendampingi anak-anak saya di kelas 1 dan 2, saya tidak pernah melihat anak saya menghafalkan materi pelajaran tertentu. Saya tidak melihat ada tuntutan bagi anak untuk menghafal pelajaran mereka. Memang untuk pelajaran bahasa (baik bahasa Inggris maupun mother tongue), saya melihat ada proses "menghafal", tetapi menurut saya mereka "mengingat untuk dipraktekkan". Mereka bukan dituntut untuk belajar "mengingat untuk selanjutnya dihafalkan", agar pada saat ujian mereka dapat menjawab dengan benar. Mereka memiliki pelajaran Civic & Moral Education, social studies dan pelajaran tambahan lainnya, tetapi saya tidak pernah melihat mereka menghafalkan isi pelajaran tersebut.

Program Remedial

Guru dapat melakukan program remedial bagi siswa tertentu. Jika guru melihat ada siswa yang lemah dalam matematika misalnya, guru bisa meminta agar siswa tersebut untuk tetap berada di sekolah setelah sekolah usai dalam rangka mengikuti program remedial. Guru akan mencoba untuk mengajarkan kembali untuk membantu siswa tersebut agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

CCA

CCA (Co-Curicular Activity) adalah kegiatan yang dapat dilakukan siswa setelah jam sekolah.  Ada beberapa kegiatan yang hanya dapat diikuti oleh kelas tertentu dan ada beberapa yang boeh diikuti sejak dari kelas 1 SD. Anak saya sendiri, mengikuti CCA soccer dan Guzheng.
Di sini saya tampilkan beberapa kegiatan ektra kurikuler yang terdapat di sekolah anak saya.
  • Basket Ball
  • Soccer
  • Softball
  • Choir
  • Drama
  • Chinese Dance
  • Malay Dance
  • Indian Dance
  • Bowling
  • Floorball, bermain hockey di lantai.
  • Guzheng, ini adalah salah satu alat musik petik china.
  • Inline Skating/Roller Floorball
  • Scout & Brownies, sama halnya dengan Pramuka di Indonesia. Scout untuk laki-laki dan Bownies untuk wanita.
  • Art Club
  • Digital Media Club, ektra kurikuler ini lebih banyak merupakan kegiatan photography, editing menggunakan komputer hingga akhirnya dapat dicetak.  
  • ICT Club, kegitan ini lebih banyak kepada pembuatan program game. Siswa mencoba membuat game sendiri.

Penutup

Tulisan ketiga ini mungkin menjadi penutup untuk seri tulisan saya tentang pendidikan SD di Singapura. Semoga bisa membantu bagi siapa saja yang sedang mencari informasi mengenai kurikulum SD di Singapura termasuk proses kegiatan belajar mereka.

Terima Kasih.


--------
Link:
Topik tentang mengenai kehidupan di Singapura: Kehidupan di Singapura 
Topik tentang mengenali teknologi informasi: Mengenali Teknologi Informasi

Catatan Pendidikan Dasar (SD) di Singapura (#2)

Tulisan ini saya buat sebagai kelanjutan dari tulisan terdahulu dengan judul yang sama. Dan saya banyak saya lakukan selama perjalanan MRT antara rumah dan kantor.
Pada tulisan ini saya mencoba untuk memberikan catatan bagaimana hubungan antara sekolah dan orang tua murid.

Parent Support Group


Para orang tua membentuk sebuah kelompok yang sering disebut dengan Parent Support Group (PSG). Mereka adalah para orang tua yang dengan sukarela dan siap untuk membantu beberapa kegiatan sekolah para saat diperlukan. Pada saat siswa-siswa mengikuti pelajaran "swimming", para orang tua ini bersedia untuk membantu instruktur, menjaga barang-barang siswa atau mengatur siswa pada saat mandi setelah berenang. Secara sukarela memberikan presentasi atau sharing atau story telling dengan siswa di kelas. Membantu kegiatan school camp atau outing ke tempat-tempat menarik seperti museum, kunjungan ke pemadam kebaran dan lain-lain.

Keanggotaan PSG sangat sukarela tidak ada paksaan. Pada saat sekolah membutuhkan tenaga tambahan untuk suatu kegiatan tertentu, mereka dapat menghubungi PSG. Para orang tua ini, tidak mengharapkan bayaran sama sekali. Mereka justru senang, karena mereka memiliki akses ke sekolah, bisa melihat, memantau atau memberi masukan terhadap aktifitas di sekolah. Mereka jadi tahu, apa saja kegiatan sekolah dan tujuannya. Dan tentu saja network antara orang tua sendiri. Mereka bisa sharing cerita tentang kesulitan anak-anak mereka. Dan mereka juga bisa membuka forum diskusi dengan pihak sekolah (para guru dan juga principal/kepala sekolah). Saya pernah menjadi volunteer untuk kegiatan school camp kelas 1 dan kelas 2. Selama school camp, sekolah bekerja sama dengan event organizer yang menjalankan program school camp dan segenap aktifitasnya seperti layaknya kegiatan outbound dan team building.

PSG juga sering mengadakan kegiatan seminar, workshop atau forum-forum tertentu dengan mengundang para nara sumber mengenai isu-isu parenting yang disponsori sekolah. Termasuk juga event-event "Orang Tua dan Anak". Saya pernah mengikuti event bermain floor ball bersama antara bapak dan anak-anak di sekolah. Floor Ball adalah semacam olah raga Hockey yang dilakukan di atas lantai. Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan sekolah dan sport council. Setiap anak mendapat 'stick' hockey gratis, bapak dan anak mencoba berlatih bersama untuk kemudian membentuk satu tim dengan pasangan yang lainnya.

Orang Tua dan Kurikulum


Dari sisi kurikulum, setiap tahun sekolah mengadakan workshop bagi orang tua. Workshop ini dipisahkan berdasarkan kelas, artinya orang tua yang anaknya kelas 1 berada satu group, begitu seterusnya hingga group orang tua kelas 6. Kegiatan ini biasanya dilakukan di awal semester dan pada saat weekend.
Workshop kurikulum ini disampaikan oleh para guru. Guru menyampaikan materi atau topik apa saja yang akan diajarkan kepada siswa selama setahun pada setiap group workshop. Materi yang disampaikan di workshop ini hanya yang diujikan saja. Kelas 1 & 2, memiliki materi Math, English dan Mother tongue.
Guru juga memberikan metode yang akan dia gunakan selama mengajar. Guru juga mengajarkan sedikit topik kepada orang tua dan melakukan simulasi bersama. Misal menyelesaikan kasus matematika tingkat SD. Guru dan orang tua mencoba menyelesaikan bersama.

Setelah itu, guru memberikan beberapa point tentang harapan mereka kepada orang tua, apa yang orang tua bisa lakukan di rumah untuk membantu siswa dalam mempelajari pelajaran sekolah. Kegiatan ini berlangsung kira-kira lebih dari setengah hari dan kita mendapat makanan gratis dari pihak sekolah. Tentu saja dalam setiap sesi selalu terdapat acara tanya jawab dimana para orang tua bisa menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan kurikulum sekolah anaknya.

Diary Sebagai Alat Komunikasi Siswa, Guru dan Orang Tua


Setiap siswa mendapatkan buku Diary seperti layaknya buku agenda yang dapat memuat segala komunikasi atau catatan siswa yang tentunya menjadi sarana komunikasi antara siswa, guru dan orang tua. Pada saat siswa mendapatkan pekerjaan rumah dari guru, siswa akan diminta oleh guru untuk menuliskan item ini di dalam agenda atau buku diary mereka dan memberikan indikasi kapan home work tersebut harus di kumpul. Home work ini dapat berupa pekerjaan rumah yang harus dikumpulkan siswa atau pekerjaan rumah yang harus dilakukan melalui website khusus dimana setiap siswa memiliki account.

Pekerjaan rumah yang dilakukan melalui website, dapat berupa mengikuti pelajaran dengan audio visual tertentu, penyelesaikan kasus yang interaktif seperti mendengarkan pertanyaan atau percakapan terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

Semingu sekali, para siswa juga diminta untuk melakukan summary apa yang telah mereka lakukan selama seminggu tersebut dan apa yang mereka rasakan dalam rangka holistic program. Misal sang siswa menuliskan bahwa dia "belajar penambahan", kemudian dia akan menceritakan aktifitas yang dia lakukan selama belajar, misal "saya menggunakan jari tangan saya untuk menghitung dan saya bertanya kepada guru tentang sesuatu yang tidak saya ketahui dan guru menjawab pertanyaan, sehingga saya sekarang mengerti". Kemudian terakhir dia akan mengatakan sesuatu yang dia rasakan di sekolah mengenai pelajaran tersebut, misal dia bisa mengatakan "Saya sekarang punya percaya diri untuk menanyakan sesuatu yang tidak saya ketahui ke guru dan belajar menghitung ternyata sangat menyenangkan". Ungkapan-ungkapan tersebut akan di tuliskan siswa di dalam bukunya dan guru akan membacanya untuk seteruskan sang orang tua akan melihat catatan tersebut di rumah.

Report Semester


Setelah semester pertama selesai, guru wali kelas akan membagikan report ke kepada orang tua. Pada saat ini, orang tua dan guru memiliki slot lebih kurang 10-15 menit untuk saling berdiskusi guna pengembangan sang siswa bersangkutan. Diskusi ini berlangsung one-to-one session. Dalam undangan, umumnya guru akan menyebutkan jam berapa sebaiknya kita datang ke sekolah karena guru harus menyediakan waktu lebih kurang 10-15 menit untuk berbicara secara khusus dengan masing-masing orang tua.

Komunikasi ini berlansung dua arah, guru bisa memberikan semacam feedback tentang anak kita selama proses belajar berlangsung dalam semester terdahulu. Diskusi tidak hanya mengenai pelajaran, termasuk juga minat, sikap dan tingkah laku anak kita selama di sekolah. Orang tua juga dapat menanyakan banyak hal tentang anaknya selama di sekolah atau selama di rumah.

Buddy Buat Siswa Kelas 1


Mari kita lihat, apa yang terjadi pada saat siswa kelas 1 memasuki hari pertama di sekolah. Sekolah tidak menginginkan agar orang tua dapat berinteraksi langsung dengan sang anak selama berada di sekolah. Bagi siswa kelas 1 SD, kondisi ini terkadang dilematis. Umumnya sekolah memiliki aturan, bahwa orang tua siswa kelas 1 dapat berada di lingkungan sekolah dan berada pada area tertentu hanya untuk memastikan bahwa dia dapat melihat anaknya. Tetapi orang tua sangat diharapkan untuk tidak berinteraksi langsung dengan sang anak. Dan ini hanya diperbolehkan pada hari pertama dan hari kedua bagi anak kelas 1.

Pada saat istrirahat dimulai, seluruh siswa kelas 1 akan dikumpulkan di Hall sekolah. Kemudian siswa kelas 5, telah ditunjuk menjadi 'buddy' atau teman untuk masing-masing siswa kelas 1. Seorang 'buddy' akan bersama dengan seorang siswa kelas 1. Mereka akan jalan bersama dan bermain bersama. Sang buddy akan menunjukkan dimana kantin berada, dimana toilet, dimana perpustakaan, cara meminjam buku dan lain sebagainya. Kemudian di kantin, buddy juga agar memberikan arahan bagaimana cara membeli dan memilih makanan. Untuk yang muslim, biasanya 'buddy' sudah mendapatkan informasi dari gurunya, sehingga buddy akan menunjukkan tempat makanan halal. Buddy dan siswa kelas 1 ini akan selalu bersama selama istirahat sekolah. Dan ini berlangsung selama seminggu.

Setelah istirahat selesai, para buddy mengembalikan siswa kelas 1 ke Hall sekolah untuk dipertemukan kembali dengan wali kelas masing-masing untuk kembali belajar di kelas. Selama buddy bekerja, orang tua hanya boleh melihat dari kejauhan pada hari pertama dan kedua saja. Di hari ketiga, orang tua sudah tidak diperkenankan memasuki areal sekolah selama jam pelajaran. Dan buddy, akan terus menemani siswa kelas 1 selama seminggu.


--------
Link:
Topik tentang mengenai kehidupan di Singapura: Kehidupan di Singapura 
Topik tentang mengenali teknologi informasi: Mengenali Teknologi Informasi

Tuesday, 1 January 2013

Catatan Pendidikan Dasar (SD) di Singapura (#1)

Saya tertarik untuk menuliskan catatan mengenai pendidikan dasar di Singapura ini diawali dengan ramainya berita mengenai perubahan kurikulum SD di Indonesia. Dan pada saat yang sama, saya juga membaca sebuah berita berita, yang menurut saya telah menginformasikan sesuatu yang kurang tepat. Tulisan ini, tidak bermaksud untuk membandingkan pendidikan dasar di Singapore dengan negara lainnya. Saya mencoba untuk tidak melakukan penilaian atau perbandingan antar negara, karena saya sendiri tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk melakukan hal tersebut. Apa yang saya tuliskan disini, tidak lebih adalah pengalaman yang saya alami selama mendampingi anak saya yang saat ini masih bersekolah di salah satu SD yang dikelola oleh pemerintah di Singapura.

Fasilitas Fisik


Jika kita melihat dari luar, semua SD negeri yang dikelola pemerintah akan memiliki fasilitas lapangan olah raga outdoor (misal lapangan sepakbola) dan indoor sport hall yang dapat dipergunakan untuk kegiatan fisik indoor (seperti lapangan badminton, basket, floorball dan lain-lain).

Mari kita lihat fasilitas di dalam sekolah, terdapat eco garden yang dikelola oleh sekolah dan dirawat secara bersama oleh siswa. Mereka melakukan penyiraman, memberikan pakan ikan dan perawatan rutin. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, perawatan taman ini lebih banyak dilakukan oleh siswa kelas 1 dan 2 sebagai sebuah persiapan bagi mereka untuk mengenal ilmu science sebelum mereka belajar ilmu science secara formal mulai di kelas 3. Taman ini sendiri dibangun bekerja sama dengan NEA (National Environment Agency).

Mari kita lihat lebih dalam menuju ke beberapa ruangan. Beberapa siswa SD berkumpul dengan memegang kamera DSLR dan mereka sering hadir untuk mendokumentasikan kegiatan-kegiatan di dalam sekolah. Saya pernah mendapatkan kesempatan untuk memasuki ruang komputer photography dimana para siswa ini melakukan editing dari hasil foto mereka di ruangan tersebut. Sang guru di ruangan tersebut mengatakan bahwa mereka memang punya club hobby bagi siswa-siswa yang ingin belajar photography.

Tidak jauh dari ruangan tersebut, saya melihat anak-anak SD tersebut bermain-main dengan komputer. Ternyata anak-anak tersebut adalah para siswa yang sedang belajar membuat program game. Bagi siswa yang tertarik untuk belajar bagaimana membuat software game, mereka dapat bergabung dalam kegiatan ini. Saya ditawari untuk membeli CD yang berisi game yang telah dibuat oleh club siswa ini. Saya dan beberapa orang tua yang kebetulan hadir disitu, sangat gembira untuk membelinya sebagai sebuah penghargaan bagi mereka. Dan perlu juga menjadi catatan, mereka juga telah mendapatkan beberapa penghargaan dari beberapa kompetisi nasional untuk pembuatan program game ini.

Masih di lantai satu, saya mendatangi laboraorium science. Beberapa siswa tersebut bermain-main dengan mikroskop, siswa yang lain bermain-main dengan cahaya dan ada juga yang bermain dengan experiment air. Saya melihat banyak peraga science di dalam ruangan tersebut.

Mari kita melihat di lantai atas, saya mendapatkan kesempatan untuk memasuki "black box room". Ruangan ini berwarna hitam penuh dan kedap suara. Ini adalah ruangan yang dapat digunakan untuk latihan drama yang dilengkapi dengan perangkat sound system. Dan masih banyak lagi ruangan lainnya seperti perpustakaan, ruang musik, fitness dan lain-lain.

Kurikulum SD

Terdapat 4 mata pelajaran yang akan diujikan setiap semester dan juga bagian dari ujian PSLE (Ebtanas untuk SD). Pelajaran wajib tersebut adalah Math, English, Mother Tongue dan Science. Khusus pelajaran Science, mulai dipelajari secara formal sejak kelas 3. Pada saat kelas 1 dan 2, siswa lebih fokus kepada 3 pelajaran Math, English dan Mother Tongue.

Di samping pelajaran tersebut, siswa-siswa SD juga memiliki pelajaran tambahan seperti Social Study, Art, Civic & Moral Education, Health Education, Music, Physical Education, Drama dan ICT Skill. Pelajaran ini tidak diujikan secara formal dan tidak memiliki nilai kuantitatif. Saya tidak mengetahui persis, apakah pelajaran tambahan ini adalah sama untuk semua sekolah SD.

Selama anak saya kelas 1 dan 2 SD, hampir tiap hari dia belajar Math, English dan Mother Tongue. Inilah pelajaran yang utama setiap harinya. Sedangkan pelajaran lainnya, lebih merupakan tambahan.

Untuk physical education, berdasarkan informasi dari guru, pelajaran 'berenang' adalah skill fisik yang harus dimiliki siswa SD kelas 1 dan kelas 2. Sekolah bekerja sama degan Sport Council untuk mendapatkan beberapa pelatih renang bersertifikat. Satu guru renang hanya boleh maksimum menangani 10 siswa.

Mother Tongue

Untuk pelajaran mother tongue, terdapat 3 mother tongue yang secara formal terdapat di sekolah yaitu Melayu, Chinese dan Tamil. Siswa akan mengikuti pelajaran sesuai dengan latar belakang keluarga mereka. Jika siswa tidak memiliki latar belakang ras yang ada di Singapura, mereka secara otomatis, anak masuk ke dalam kelas mother tongue Melayu. Melayu adalah bahasa nasional berdasarkan Undang-Undang Dasar Singapura. Dan bahasa melayu memiliki tulisan yang standard seperti layaknya bahasa Inggris. Dan ini berbeda dengan mother tongue Chinese atau Tamil yang memiliki tulisan khusus.

Bagi yang tidak menginginkan atau karena satu dan lain hal tidak dapat mengikuti pelajaran mother tongue, maka orang tua harus mengisi dan mengirimkan form ke kementrian edukasi untuk mendapatkan approval sehingga memperoleh pengecualian untuk tidak mengikuti pelajaran mother tongue.

Dalam hal siswa menginginkan untuk mengikuti pelajaran mother tongue yang berbeda dengan latar belakangnya, hal yang sama harus dilakukan oleh orang tua. Seperti apa yang terjadi pada anak saya yang memilih untuk mengikuti pelajaran mother tongue chinese. Saya harus mengisi form untuk mendapatkan approval dari kementrian edukasi dan menjelaskan alasan yang kuat mengapa anak saya mengikuti pelajaran mother tongue chinese. Saya punya alasan yang cukup kuat untuk hal ini walaupun kami sebagai orang tua tidak memiliki latar belakang chinese. Dengan beberapa pertimbangan dan sedikit test serta rekomendasi dari pengajar mother tongue, maka kedua anak saya memilih pelajaran mother tongue.

Pada saat pelajaran mother tongue berlangsung, anak-anak akan berada pada kelas berbeda dengan kelas normalnya. Mereka dikelompokkan berdasarkan pilihan pilihan mother tongue dan terkadang tergantung kepada level kemampuan si anak pula.

Pelajaran mother tongue, diajarkan oleh guru dengan sertifikasi sebagai pengajar mother tongue. Mereka bukan merupakan wali kelas dan tidak mengajarkan mata pelajaran yang lain.

Math

Ini adalah pelajaran yang hampir tiap hari ditekuni oleh siswa-siswa SD. Dari kelas 1 SD, mereka sudah diperkenalkan model matematika. Pendekatan problem-solving banyak dilakukan dalam pelajaran matematika. Dalam pendekatan problem-solving ini, siswa SD diberikan sebuah problem dengan soal cerita. Setelah mereka membaca ceritanya, mereka diminta untuk menggambarkan model dari masalah tersebut, mereka dituntut untuk memodelkan informasi apa yang mereka ketahui dan apa yang ingin mereka ketahui. Setelah pemodelan selesai, siswa baru menggunakan ilmu tambah, kurang, kali dan bagi yang mereka telah ketahui untuk menyelesaikan masalah.

Dalam pelajaran matematika ini, paling tidak siswa akan menggunakan dua buku. Buku pertama adalah sebuah TEXT book yang berisi segala teori dan buku kedua adalah WORK book. Semua pekerjaan siswa dikerjakan dalam buku WORK book. Kertas di WORK book memiliki robekan di sampingnya, sehingga setelah siswa menyelesaikan satu seksi WORK book, siswa bisa merobeknya untuk kemudian diserahkan kepada guru untuk dikoreksi. Setiap hasil kerja siswa harus ditanda tangani oleh orang tua setelah guru memberikan nilai.

English

Dalam pengajaran sehari-hari, bahasa Inggris adalah bahasa utama yang digunakan di dalam kelas. Dalam pelajaran bahasa Inggris ini, siswa diajarkan kosa kata, komposisi (mengarang), grammar dan lain-lain seperti layaknya kita mengikuti kursus bahasa Inggris. Di bawah ini adalah salah satu pekerjaan dalam pelajaran bahasa inggris untuk kelas 2.


 Dalam ujian, saya meilihat di jadwal ujian anak saya bahwa mereka tidak hanya harus menjalani ujian tertulis, tetapi mereka juga diharuskan untuk menjalani ujian oral. Mereka harus membaca sebuah cerita dan dapat mengekpresikan cerita tersebut, mereka diberikan sebuah gambar kemudian diminta untuk mencerikan gambar tersebut dengan bahasa mereka sendiri.

Science

Untuk pelajaran science, saya coba untuk melihat materi yang diperuntukkan buat siswa kelas 3 SD. Mereka mempelajari  benda mati dan benda hidup. Untuk benda hidup, mereka mendapatkan informasi bagaimana tumbuhan hidup, bagaimana kupu-kupu berkembang biak dan berbagai siklus kehidupan makhluk hidup. Untuk benda mati, mereka mempelajari benda padat, benda cair dan gas. Dalam pelajaran benda mati ini, mereka mengenal istilah kepadatan, volume, panjang dan luas dalam skala pengertian. Tentu saja, buku yang dipergunakan lebih banyak berisi gambar-gambar dan hampir tidak kita temui rumus-rumus yang ruwet.



--------
Link:
Topik tentang mengenai kehidupan di Singapura: Kehidupan di Singapura 
Topik tentang mengenali teknologi informasi: Mengenali Teknologi Informasi

Catatan Pendidikan Menengah (SMP) atau Secondary School di Singapura

Perjalanan pendidikan atau education journey yang akan dilalui oleh lulusan SD atau Primary School akan berlanjut ke jenjang berikutnya yang...