Thursday, 27 December 2012

CMMI - Software Quality Assurance (SQA)

Di dalam framework CMMI, untuk sebuah organisasi yang ingin mendapatkan maturity level 2 disyaratkan untuk memiliki sebuah tim yang dikenal dengan nama SQA atau Software Quality Assurance. Istilah ini terkadang menimbulkan persepsi yang membingungkan dengan istilah Quality Control atau User Acceptance Test yang umumnya sudah berjalan di banyak organisasi IT baik yang sudah mendapatkan sertifikat CMMI atau belum.
Dalam pengertian CMMI, istilah Software Quality Assurance tidak berhubungan secara langsung dengan produk IT yang sedang dikembangkan. Aktifitas SQA tidak secara langsung mencoba untuk melakukan verifikasi atau validasi apakah produk IT atau aplikasi atau software yang dihasilkan telah sesuai dengan requirement atau spesifikasi yang telah ditetapkan.
 

Jadi Apakah aktifitas SQA ?


Aktifitas SQA, jika kita mengacu pada framework CMMI lebih kurang memiliki tujuan untuk melihat bagaimana proses berjalan selama proyek pengembangan produk IT atau aplikasi. SQA bertugas untuk meyakinkan bahwa proyek ini memiliki requirement yang telah disetujui user atau apakah proses testing telah dilaksanakan secara standard dan mendapatkan sign-off dan lain sebagainya berkaitan dengan proses yang berjalan selama proyek berlangsung.

Secara umum, aktifitas SQA melingkupi hal-hal sebagai berikut :
- Secara objektif melakukan analisa apakah proses yang berjalan yang berjalan selama proyek, dokumentasi dari setiap aktifitas dari proyek dan juga hasil-hasil dari proyek telah sesuai dengan standard dan prosedur yang sudah ditetapkan oleh organisasi.
- Melakukan identifikasi dan dokumentasi jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan standard atau prosedur proses yang telah ditetapkan oleh organisasi.
- Memberikan feedback kepada tim atau manajer yang terlibat di dalam proyek mengenai hasil yang telah ditemukan selama proses SQA.
- Meyakinkan bahwa semua issue yang telah ditemukan selama proses SQA, telah tercatat dan mendapat tanggapan untuk segera diselesaikan sesuai dengan standard dan prosedur yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Intinya proses SQA adalah sebuah aktifitas untuk mendukung agar proyek dapat menghasilkan sebuah produk yang berkualitas yang memantau proses yang berlangsung selama proyek dan memberikan feedback jika terdapat ada issue yang tidak sesuai dengan standard atau prosedur yang berlaku untuk selanjutnya diselesaikan dan ini berlangsung secara reguler selama proyek berlangsung dari awal sampai akhir.

SQA layaknya sebagai POLISI dalam Proyek


Seperti layaknya jika kita melihat Polisi ditengah-tengah lingkungan kita, dia bisa menjadi sesuatu yang menakutkan atau justru menjadi sesuatu yang melindungi dan sangat diharapkan keberadaannya. Pada saat Polisi melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan (misalkan melanggar lampu merah), kita akan merasa was-was pada saat kita melakukannya dan Polisi mendekati kita. Sementara itu, orang yang lain akan merasa nyaman dan aman karena Polisi telah memberikan peringatan kepada orang yang melanggar lampu merah sehingga keamanan bagi pengendara yang lain tetap terjaga dan lalu lintas akan menjadi lancar jika semua orang mematuhi aturan yang ada.
Itulah yang dilakukan oleh tim SQA di dalam sebuah sebuah proyek yang dijalankan dengan menggunakan framework CMMI. Tim SQA selalu mengacu kepada standard dan prosedur proses yang telah ditetapkan oleh organisasi untuk menjamin semua proyek berjalan sesuai dengan standard proses yang berkualitas. Dan aktifitas SQA mengacu kepada konsep bahwa, produk yang berkualitas akan dapat dihasilkan oleh proses yang berkualitas.

Produk yang berkualitas akan dihasilkan dari proses yang berkualias


Ingat, bahwa kualitas proyek IT tidak dapat terlihat secara langsung dengan melihat hasil akhir. Pada saat kita membeli sebuah motor, kita dapat melihat bentuk fisik dari motor, mendengarkan bagaimana suara yang dihasilkan oleh mesin motor dan mencoba mengendarai motor tersebut selama beberapa menit. Dengan melakukan aktifitas ini terhadap motor, kita dapat menentukan apakah motor ini telah sesuai dengan keinginan kita dan kita siap untuk membelinya.
Mari kita lihat, pada saat proyek manager IT mengatakan kepada kita, "Pak, proyek telah selesai dan aplikasi ini saya serahkan kepada bapak untuk dipergunakan". Apa yang ada di kepala kita pada saat penyerahan produk IT tersebut kepada kita. Tentu saja, kita akan merasa sulit untuk melihat apakah produk yang diberikan oleh manajer IT tersebut telah sesuai dengan yang kita harapkan. Itulah tantangannya, maka kita sering mendengar bahwa jika kita tahu bahwa proses pengembangan IT tersebut telah berjalan dengan kualitas yang baik, maka produk yang dihasilkan kemungkinan juga berkualitas. Jika seluruh proses requirement telah berjalan sesuai standar, proses pengembangannya berjalan sesuai guidelline sampai akhirnya proses testing dan user acceptance test berlangsung sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan, maka pada saat penyerahan produk kita memiliki rasa percaya diri yang tinggi bahwa produk ini telah sesuai dengan keinginan kita.
Sama dengan aktifitas kita dalam berkebun, jika kita selalu memberi pupuk dan merawat kebun sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan (untuk mencapai sebuah kualitas tertentu), maka kita dapat berharap dan percaya bahwa produk yang dihasilkan akan juga berkualitas.

SQA dan SQC


Secara umum, bagi organisasi IT yang belum menjalankan CMMI, mereka jarang sekali mendengar istilah SQA. Dan pada saat CMMI diperkenalkan, istilah SQA terkadang dipersepsikan sebagai kegiatan testing terhadap produk IT. Padahal SQA lebih terfokus kepada proses pengembangan mulai dari tahap persiapan sampai akhirnya proyek dinyatakan selesai.

Sedangkan proses untuk menguji apakah sebuah produk (aplikasi IT) telah sesuai dengan requirement atau spesifikasi yang disepakati, kita dapat menyebutnya sebagai Quality Control atau Software Quality Control (SQC). Sehari-hari mungkin kita sering dengar juga istilah UAT atau QA, yang lebih kurang sama dengan SQC yaitu melakukan verifikasi dan validasi apakah produk sesuai dengan requirement dan dapat bekerja atau beroperasi dengan baik.

Jika mengacu kepada CMMI, kegiatan SQA berkaitan dengan proses area (proses inti) "PROCESS AND PRODUCT QUALITY ASSURANCE". Dan kegiatan SQC, berkaitan dengan proses area (proses inti) "VERIFICATION" dan "VALIDATION".



--------
Link:
Topik tentang mengenai kehidupan di Singapura: Kehidupan di Singapura 
Topik tentang mengenali teknologi informasi: Mengenali Teknologi Informasi

No comments:

Post a Comment

Catatan Pendidikan Menengah (SMP) atau Secondary School di Singapura

Perjalanan pendidikan atau education journey yang akan dilalui oleh lulusan SD atau Primary School akan berlanjut ke jenjang berikutnya yang...